faktaintegritas.id – Dian Rusdiana, lahir di Jakarta, 14 September 1978 adalah ALUMNI SMPN 119 Jakarta (CXIX angkatan 93) Puisi – puisinya pernah dimuat di Buletin Jejak, Horison, Indopos, Antologi Negeri Poci dll. Dan buku antologi tunggalnya berjudul “Perisai Bumi” (2020). Sekarang tinggal di Bekasi.
PENYAIR YANG LUPA KERTAS DAN PENA
Seorang penyair mabuk oleh buaian gawai
Ia merasa masa depan telah dikuasai
Mimpi mimpi kehilangan denyut
Seperti sebuah buku dengan halaman yang tercerabut
Ia telah lupa bagaimana cara menorehkan imaji di atas kertas
Dan pena pun telah lama terhempas
Era digital merudapaksa dengan desah irama dering yang panjang
Dan ia sangat mengakrabi fasilitas layar sentuh yang kirimkan gelinjang
Ia terus bergumul dengan diorama papan sentuh
Yang kerap menekuni musim dan menyusu pada kenyal genggaman
Selalu datang dan singgah ke berbagai galeri
Fitur yang sintal dan menyajikan variasi gaya
Pagut dan pelukan kata melekat erat tak memberi jarak padanya
Hingga ia tak mampu lepaskan diri dari ruang kebaruan
Yang terus mempertanyakan keberadaan jejak goresan
MERAYAKAN HARI PUISI
Para penyair merayakan hari puisi di dalam layar kaca berwarna
Dengan sentuhan liar papan tombol, tetikus dan kamera
Melalui perjumpaan daring
Mereka asyik mengekalkan rindu lewat kata kata
Meskipun terkadang sering terlempar karena gangguan sinyal
Mereka jalan jalan ke dunia komputer pribadi
Menikmati kilasan lanskap semesta
Dengan panorama hijau bukit dan ceruk cekung lembah
Melewati musim musim yang kirimkan imaji
Menjadi sebuah syair di sebuah pusaran cuaca
Tak ada lagi riuh pertemuan yang selalu hadirkan geliat napas
Pandemi telah kirimkan terik yang sanggup mematahkan ranting persuaan
Meski kering akan pelukan namun tetap merimbuni ritus sapa
Pada lindap ruang
Mereka takzimkan sebuah persamuhan
Sebagai rekah dari penantian panjang
More Stories
GENPRO Kota Bekasi, sowan ke Aleg DPRD, Chairunnisa, bahas kerjasama melejitkan omzet UMKM.
Pelantikan ICMI Kota Bekasi meriah diwarnai pantun oleh Dr Sri Watini, hingga didapuk sebagai “Ratu Pantun Kota Bekasi”
Anak keturunan Bani Salimun Mudik bersama pasca libur lebaran