faktaintegritas.id – Upacara HUT RI ke-76 di Istana Merdeka diramaikan kehadiran enam helikopter TNI AU yang melintas dengan membawa bendera Merah-Putih raksasa.
Menurut Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) AU Marsekal Pertama TNI Indan Gilang Buldansyah dalam keterangan tertulis, Kamis (5/8/2021), helikopter yang terlibat dalam pengibaran bendera raksasa tersebut berasal dari Skadron Udara 6 dan 8 Lanud Atang Sendjaja, Bogor dan Skadron Udara 45 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Ada dua jenis helikopter yang dipakai, yaitu NAS-332 Super Puma dari Skadron Udara 6 dan 45, serta EC-725 Caracal dari Skadron Udara 8. Seperti apa sih kecanggihan helikopter tersebut?
NAS-332 Super Puma
Salah satu helikopter NAS-332 yang dioperasikan oleh Skadron Udara 6 adalah NAS-332 C1+ Super Puma yang diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia di Bandung.
Penandatanganan kontrak pengadaan satu unit helikopter Super Puma NAS332 C1+ telah dilaksanakan pada tanggal 12 April 2019 antara PTDI dengan Kementerian Pertahanan dengan end user TNI Angkatan Udara.
Helikopter Super Puma NAS332 C1+ merupakan produk PTDI yang dilengkapi dengan Avionic Glass Cockpit, disertai sensor optik AHRS (Attitude Heading and Reference System), teknologi FMS (Flight Management System) instrumen yang digunakan pilot untuk mengatur rencana terbang (Flight Plan) meliputi jalur yang akan dilewati helikopter.
Lalu ada SAR Direction Finder untuk menangkap sinyal ELT (Emergency Locator Transmitter). Kemampuan operasi terbang malam yang kompatibel dengan NVG (Night Vision Goggle),Weather Radar dan Emergency Floatation untuk melakukan pendaratan darurat di atas air.
Helikopter Super Puma NAS-332 C1+ dapat terbang selama 4 jam dengan kecepatan maksimum 306 km/jam.
Helikopter yang mampu mengangkut 18 pasukan dan 3 crew (pilot, co-pilot dan juru mudi udara) ini merupakan heli angkut berat multi purpose yang dapat digunakan untuk military transport, cargo, paratroop transport, medical evacuation, serta VIP.
Helikopter Super Puma NAS-332 C1+ akan dilengkapi dengan Hoist untuk menarik/mengevakuasi korban pada sisi pintu kanan. Selain itu, helikopter ini juga memiliki sling yang berfungsi untuk membawa barang atau kendaraan taktis dengan beban maksimal 4,5 ton.
EC-725 Caracal
EC-725 Caracal merupakan helikopter angkut sedang serbaguna buatan Airbus Helicopters Prancis. Helikopter tersebut memiliki panjang 19,5 meter dan mampu memuat 2.200 kilogram beban barang atau 28 pasukan bersenjata lengkap.
Caracal, yang juga dikenal dengan sebutan Super Cougar, sudah banyak dipakai untuk berbagai keperluan sipil maupun militer, termasuk berbagai pertempuran dari mulai Afrika sampai Afghanistan.
Helikopter yang bisa diawaki hingga 6 orang tersebut memiliki kecepatan naik 1.670 kaki/menit dengan kecepatan maksimum 175 knots atau setara 324 km per jam dan kecepatan jelajah 152 knots atau 281,5 km per jam. Helikopter Caracal mampu terbang dengan ketinggian 25.000 kaki dengan jarak jelajah maksimum 526 nautical mile.
Caracal menggunakan dua mesin turboshaft Turbomeca Makila 1A4, dan dilengkapi sistem Dual-Channel Full Digital Control Engine. Penggunaan mesin ini dijanjikan bisa membuat baling-balingnya yang terdiri dari lima bilah punya tingkat e=getaran yang rendah.
Berbagai senjata bisa dipasang di helikopter ini, seperti cannon 20mm dan machine gun 7,62mm. Selain itu Caracal juga bisa menggendong satu rocket pods 68mm, canon pod 20mm, dan cannon pod 12,7mm.
Ada jgua sistem pendukung seperti radang warning receiver, missile approach warning system, dan laser warning receiver yang bisa dipasang di helikopter ini.
Sumber : detik.com
More Stories
GENPRO Kota Bekasi, sowan ke Aleg DPRD, Chairunnisa, bahas kerjasama melejitkan omzet UMKM.
Pelantikan ICMI Kota Bekasi meriah diwarnai pantun oleh Dr Sri Watini, hingga didapuk sebagai “Ratu Pantun Kota Bekasi”
Anak keturunan Bani Salimun Mudik bersama pasca libur lebaran