faktaintegritas.id – Wacana kenaikan tarif air minum di Kota Bandung dibeberkan oleh Direktur Utama Perumda Tirtawening, Sonny Salimi.
Rencana tersebut kabarnya telah dicanangkan sejak 2013, namun pelaksanaannya tertunda selama bertahun-tahun.
“Jadi sebetulnya rencana yang tertunda kita ini sejak tahun 2013, terakhir kita menetapkan tarif sampai hari ini kurang lebih 10 tahun melakukan penyesuaian tarif,” ucapnya.
Sonny menuturkan kenaikan tarif air minum di Kota Bandung merujuk pada aturan pemerintah pusat sekaligus bentuk tindak lanjut yang dilakukan pihak PDAM atas surat keputusan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ada pun kenaikan tarif air minum mulai berlaku terhitung November 2022 mendatang.
“Berlakunya bulan November, sesuai peraturan pemerintah bahwa tiap bulan November tiap tahun ditetapkan. Ini merupakan bentuk tindak lanjut apa yang sudah dikeluarkan oleh pak gubernur SK tarif bawah tarif atas. Jadi kita masih di tarif bawah yang ditetapkan oleh gubernur,” ujarnya.
Dijelaskan pula, tarif air minum akan naik sekitar 30-40 persen dari harga normal.
Namun pihak Perumda Tirtawening akan memberi subsidi pada sejumlah pelanggan yang masuk dalam golongan tertentu.
“Kenaikannya sekitar 30 – 40 persen dari tarif rata rata (sekitar 25 persen). Pentingnya itu kita masih subsidi untuk golongan 1A, 1B, 2A, 2A1, 2A2 dan 2A3. Jadi kita ini keluarkan subsidi Rp7 miliar lebih untuk menyubsidi pelanggan,” ucapnya.
Bersamaan dengan munculnya wacana ini, Sonny juga menjelaskan alasan mengapa pihaknya menaikkan tarif air minum.
“Hari ini kita coba menyesuaikannya karena harga naik. PDAM Tirtawening adalah salah satu dari 5 kota yang mengelola air limbah tapi tidak berbayar sampai hari ini,” katanya.
More Stories
Korlantas POLRI dan PT Jasa Raharja Survey Jalur Tol Trans Jawa, Pastikan Kelancaran Arus Mudik dan Balik Idul Fitri 2025
Laznas YAKESMA gelar run for humanity, 250 juta donasi terkumpul untuk program Gizi bagi Gaza
Miris 50% lebih umat Islam Indonesia tidak bisa baca Al-Qurán, LPQQ DPD Kota Bekasi siaap dukung program gerakan nasional berantas buta aksara Al-Qurán