faktaintegritas.id – Ribuan pengemudi ojek online (ojol) menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (21/9). Aksi yang diikuti sekitar 2.500 pengemudi ojol di kantor Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil itu menyampaikan tiga poin tuntutan.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Transport Daratan Jabar Ahmad Prayogi mengatakan, tuntutan pertama yang disampaikan mendesak pemerintah menurunkan harga Pertalite.
“Tuntutan kami, tolak kenaikan BBM yang tidak memberikan subsidi bagi ojek online. Belum lagi tarif mahal, tarif BBM ikut naik,” kata Ahmad.
Kedua, pengemudi ojol meminta pemerintah merevisi Permenhub No 12/2019 tentang Perlindungan Keselamatan Pengguna Sepeda Motor yang Digunakan Untuk Kepentingan Masyarakat.
“Tolong revisi dan evaluasi Permenhub Nomor 12 Tahun 2019,” ucap Ahmad.
Ketiga, pengemudi ojek meminta payung hukum jasa transportasi online.
“Status hukum dan legalitas hukum, kita harus dapat kepastian. Kita ini harusnya anugerah bukan korban modernisasi teknologi. Kita dianggap yatim piatu, tidak punya ibu, tidak punya bapak, ini harus ada kepastian hukum yang jelas,” tutur Ahmad.
Apabila tuntutan yang sudah disampaikan tidak dipenuhi oleh pemerintah pusat, Ahmad memastikan pihaknya akan datang kembali dan menggelar aksi yang lebih besar.
“Massa yang hadir hari ini mencapai 2.500 orang dan kami akan datang lebih banyak jika tuntutan tidak dipenuhi pemerintah pusat,” ujarnya.
Adapun massa aksi membubarkan diri pada pukul 11.00 WIB. Mereka kembali bekerja usai melakukan demo.
Sumber : cnnindonesia
More Stories
Korlantas POLRI dan PT Jasa Raharja Survey Jalur Tol Trans Jawa, Pastikan Kelancaran Arus Mudik dan Balik Idul Fitri 2025
Laznas YAKESMA gelar run for humanity, 250 juta donasi terkumpul untuk program Gizi bagi Gaza
Miris 50% lebih umat Islam Indonesia tidak bisa baca Al-Qurán, LPQQ DPD Kota Bekasi siaap dukung program gerakan nasional berantas buta aksara Al-Qurán