PTM di Kota Bekasi Tetap Berjalan di Tengah Lonjakan Covid 19

faktaintegritas.id – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Bekasi, Inayatulah mengatakan, banyak orangtua siswa meminta pembelajaran tatap muka (PTM) tidak dihentikan, meski terjadi lonjakan kasus Covid 19.

Data per tanggal 9 Februari 2022 Kasus Aktif Covid-19 di Kota Bekasi telah mencapai 14.944 kasus.

Dan melalui proses kebijakan Pemerintah Kota Bekasi telah menetapkan untuk proses PTM kepada siswa sekolah baik tingkat SD, SMP dan SMA dilaksanakan dengan kapasitas sebesar 50 persen.

“Kemarin sih sebenarnya, Walaupun kita berikan 50 persen itu, sebenarnya orang tua berharap tetap PTM, tapi kan aturannya begitu. Karena mungkin sudah terlalu lama ya, jadi tetap ingin PTM, tapi tetap semua kita kembalikan kepada orang tua wali murid, semua kita layani,” ujar Inayatulah kepada wartawan di Plaza Pemkot Bekasi, Rabu (09/02).

Ia juga menjelaskan, walaupun proses PTM kepada siswa sekolah ini masih dilaksanakan. Akan tetapi, kata dia tidak menutup kemungkinan untuk penyebaran Kasus Covid-19 kepada siswa sekolah ini turut ditemukan seiring berjalannya waktu, sembari Disdik dalam hal ini juga turut melakukan tracking kepada siswa sekolah dalam mengantisipasi terjadinya penyebaran Kasus Covid-19 di setiap sekolah.

“Sekarang memang agak banyak juga ya yang terpapar, untuk paud tanggal kemarin Selasa (08/02) yang terpapar Guru ada 8 orang, Siswa 14 orang. Terus untuk SD, Kepala sekolah ada 3 orang, Guru dan TU 69 orang, Siswa ada 148 orang meski 13 siswa lainnya sudah sembuh. Kemudian untuk SMP nya Guru dan TU ada 113 orang dan Siswa nya ada 85 orang dan itu kita tiap hari update,” ungkapnya.

Inayatulah juga menegaskan, adapun perkembangan dalam penyebaran Kasus Covid-19 kepada siswa sekolah. Kata dia, terhadap para siswa yang terkonfirmasi positif Covid-19 kepada siswa-siswi tersebut diantaranya juga kemungkinan tidak murni terpapar Covid-19 dilingkungan sekolah saja, melainkan baik dilingkungan diluar sekolah atau masyarakat juga memungkinkan bagi anak ini terpapar Covid-19.

“Kayanya kalau dilihat perkembangan begini mah bukan disekolah, contoh misalnya sekolah itu kan 356 SD, dengan swasta hampir 600, tapi kita lihat sd cuma 148 (yang terpapar), itu berarti kan bukan dia Sekolah, bisa saja di (lingkungan) masyarakat,” ulasnya.

Sehingga, kata dia dari adanya hal demikian. Dirinya juga meminta agar kepada orang tua wali murid dan stakeholder lainnya turut berperan guna mengantisipasi penyebaaran Kasus Covid-19 kepada siswa sekolah, karna bagi penyebarannya Covid-19 ini tergolong sangat rentan.

“Nah oleh karena itu kita berharap supaya sinergi nih orang tua juga menjaga Prokes di rumah, karena waktu paling lama di rumah, di masyarakat dan stakeholder lainnya turut mengawasi terutama untuk siswa sekolah agar penyebaran Kasus Covid-19 ini bisa segera diminimalisirkan, sembari kita turut mengantisipasi dengan penerapan prokotol kesehatan di sekolah,” tutupnya.

Sumber : infobekasi