faktaintegritas.id – Sejumlah satwa Jogja Exotarium Sendangadi, Mlati, Sleman yang biasanya di dalam kandang, dilepasliarkan di Lapangan Puspowarni sebagai bentuk protes PPKM.
Ada kuda, kambing, ular, kelinci, kalkun, iguana, kura-kura dan lainnya dilepaskan secara bersamaan. Oleh pemiliknya, satwa itu sengaja dilepaskan untuk mengkritisi kebijakan pemerintah terkait pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang diperpanjang hingga 9 Agustus mendatang.
Owner Jogja Exotarium Akbar Taruna mengatakan, aksi melepaskan satwa ini sebagai bentuk protes atas kebijakan PPKM yang diberlakukan selama satu bulan. Akibat kebijakan itu, kebun binatang mini ini tak ada pemasukan.
“Pemasukan kami hanya mengandalkan tiket Rp 35 ribu sekali masuk untuk pakan satwa. Karena ditutup, pemasukan nggak ada, terpaksa membuka donasi,” kata Akbar dihubungi wartawan, Kamis (5/8/2021).
Aksi tersebut digelar simbolik. Tidak semua hewan dilepaskan. Hanya beberapa satwa saja seperti kuda, ular, iguana dan kura-kura.
![]() Jogja Extoarium Lepas Satwa Foto: Jauh Hari Wawan S/detikcom |
Menurut Akbar, aksi seperti ini merupakan kali pertama gelar. Dia mengatakan selama 1,5 tahun pandemi kondisi wisata di Sleman terpuruk.
“Mulai bangkit dan bisa bertahan pasca new normal, Januari hingga Juni. Selama beroperasi mereka masih mengandalkan uang tabungan,” ungkapnya.
Jogja Exotarium merupakan tempat wisata edukasi dan outbond yang menyediakan mini zoo. Total ada 350 ekor satwa yang harus dirawat. Akan tetapi, selama masa PPKM ini biaya operasional membengkak. Pihaknya juga mulai memutar otak untuk menggaji karyawan.
“Biaya operasional sebulan Rp 100 juta, Rp 35 juta untuk biaya pakan satwa. Sisanya pemeliharaan lingkungan, gaji karyawan dan lainnya. Ini sudah tidak bisa tercover,” katanya.
Akbar melanjutkan pihaknya mengurangi jumlah karyawan dari 60 menjadi 30 orang. Selain itu mengurangi biaya pakan satwa kijang dan kambing dengan cara mengumbar ternak di tanah lapang untuk merumput.
“Jika nanti PPKM diperpanjang terus, ya kami akan surati dinas, sampai pemerintah atas. Bagaimanapun caranya, pemerintah harus memberikan bantuan sebagai konsekuensinya,” pungkasnya.
Sumber : detik.com
More Stories
Laznas YAKESMA gelar run for humanity, 250 juta donasi terkumpul untuk program Gizi bagi Gaza
Miris 50% lebih umat Islam Indonesia tidak bisa baca Al-Qurán, LPQQ DPD Kota Bekasi siaap dukung program gerakan nasional berantas buta aksara Al-Qurán
GERAK CEPAT DIRLANTAS POLDA RIAU & JASA RAHARJA KUNJUNGI KORBAN LAKA LANTAS