faktaintegritas.id – Sekretariat RW 03, Perumahan Bumi Makmur, Kelurahan Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi menjadi tempat kegiatan Reses Aspirasi Masyarakat Ketua DPRD Kota Bekasi, Ir. H. Chairoman J. Putro pada hari Minggu (13/02) pukul 16.00 hingga 18.00 WIB.
Walau kondisi sedang hujan, warga tetap antusias datang kelokasi reses. Pria yang akrab dipanggil “Bang Choi” ini sampai menahan tangis karena ada aspirasi warga yang menyentuh hatinya.
“Hari ini merupakan Reses yang hari terakhir, sekarang titik yang ke-9. Dari sekian banyak aspirasi yang disampaikan warga, khusus hari ini. Ternyata yang paling banyak dikeluhkan warga adalah masalah banjir. Karna banjir ini menyangkut kerugian materi maupun citra dan sebagainya yang memang masalah klasik di Bekasi,” ucapnya pada Minggu (13/02).
“Mudah-mudahan ini menjadi catatan dalam kegiatan dengan mengevaluasi kebijakan Pemkot dalam kata dengan kedepannya, khususnya dalam kegiatan dengan rencana kerja Pemerintah Daerah Tahun 2023,” lanjut Chairoman.
“Mudah-mudahan dengan Reses ini kita bisa menyusun pokok pikiran DPRD yang memungkinkan tidak hanya untuk mengevaluasi, namun juga melakukan perbaikan dan merekomendasikan berbagai kebijakan yang harus dibuatkan Pemerintah Daerah khususnya dalam kegiatan dengan penyusunan APBD 2023,” tutup bang Choi.
Ketua Posyandu RW 03, Hj. Endang mengatakan “Kami mengusulkan untuk membantu kita karena kita sudah berjalan 12 tahun. Alhamdulillah dengan swadaya kita berjalan hanya kita belum punya tempat untuk posyandu. Jadi kita minta ada sumbangan untuk mendirikan gedung posyandu,” katanya.
“Kita hanya ingin, mungkin alat-alat yang biasa tiap bulan kita pakai. Selain media elektronik kita kan memakai pulsa. Kemudian kita harus memfotocopy, mungkin yang setiap bulannya kita lakukan untuk laporan,” ucapnya.
Ketua DKM Masjid Al-Makmur, Abdullah Haris yang juga hadir dalam kegiatan reses ini menyampaikan “Pertama masjid ini dibangun diatas tanah fasum, disampingnya juga ada tanah fasum. Agar kiranya bisa diberdayakan tidak dibiarkan begitu saja, karna selama ini kita kalau waktu musim hujan banyak ular korba, itu mengganggu masjid juga,” kata Abdullah Haris.
“Tanah fasum yang dibangun masjid ini supaya jelas ini adalah pemuda yang mengelola, mungkin diberikan wewenang kepada RT dan RW untuk mengelola masjid ini. Sehingga warga kalau bisa memang merasa bahwa ini adalah tanah yang disediakan untuk warga untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tidak diserahkan atau diaku oleh sebuah yayasan atau lembaga. Sehingga nanti yang terjadi adalah antara pengelola masjid dengan yayasan yang mencantumkan asetnya ini. Sehingga nanti membuat kisruh warga. Saya mohon supaya ini bisa di clearkan bahwa tanah fasum ini benar-benar dikelola oleh warga sekitar atau keseluruhan tidak oleh satu yayasan. Sehingga kita yang mengelola masjid kita tidak punya rasa kekhawatiran,” sambungnya.
More Stories
KMI IKADI mengelar Touring & Camp di Qur’an Camp Ponpes ustad Amir Faisol Fath
Haryono hadiri sosialisasi program Ma’had Al Jamiah UIN Syekh Nurjati Cirebon
Ayuni Mirlina dan IPEMI Bekasiraya, diundang ke gedung DPR/MPR RI, ada apakah?