Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Latu Har Hary, menilai pengibaran bendera One Piece yang dilakukan seorang sopir truk di Bekasi sebagai bentuk simbolis perlawanan terhadap ketidakadilan. Menurutnya, makna dari bendera tersebut sejalan dengan ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap kondisi bangsa saat ini.
“Anime One Piece identik dengan tema kebebasan dan perlawanan terhadap ketidakadilan. Ini adalah bentuk penyuaraan ekspresi kekecewaan masyarakat terhadap kondisi bangsa saat ini,” ujar Latu.
Sebelumnya, seorang sopir box bernama Rahmat (30) sengaja mengibarkan bendera One Piece di bagian belakang truknya saat melintas di Jalan Pemuda Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Aksinya itu sontak menarik perhatian masyarakat sekitar.
Rahmat mengaku pemasangan bendera bajak laut yang populer dari serial anime tersebut adalah caranya menyampaikan aspirasi kepada pemerintah terkait kondisi ekonomi bangsa yang dinilainya semakin memprihatinkan.
“Kalau bagi komunitas atau para driver truk itu jelang kemerdekaan biasanya pada masang bendera merah putih, mungkin kondisi sekarang lagi tidak baik-baik aja, ekonominya sih kelihatannya lagi pasang surut, malah cenderung ke surutnya,” ungkap Rahmat.
Latu menambahkan bahwa fenomena seperti ini harus dipandang sebagai kritik sosial yang wajar dan perlu didengar pemerintah. “Ketika rakyat memilih simbol tertentu untuk menyuarakan aspirasinya, itu tanda ada keresahan yang nyata di bawah. Pemerintah harus tanggap,” tegasnya.
Adv/Humas Setwan DPRD Kota Bekasi
