Survei simulasi ini dilaksanakan selama tiga hari mulai rabu (19/10/2022) hingga jum’at (21/10/2022) untuk menilai seberapa siap RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid untuk melaksanakan penilaian akreditasi yang sesungguhnya di awal tahun 2023 nanti.
Selain itu survei simulasi yang dilaksanakan oleh KARS juga menetukan apakah RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid layak mendapatkan rekomendasi untuk penilaian akreditasi yang dijadwalkan awal tahun 2023 atau tidak.
Survei dilaksanakan secara hybrid yakni satu hari daring dan dua hari tatap muka, dimana saat daring hanya memeriksa kesesuaian dokumen yang telah diupload oleh masing-masing kelompok kerja kedalam apikasi sidokar, sedangkan hari kedua dan ketiga dilakukan survei langsung terhadap layanan hingga sarana dan prasarana rumah sakit.
Tiga surveior yang ditugaskan oleh KARS untuk kegiatan ini yaitu dr. Tini Sekarwati, MM., FISQua sebagai ketua sekaligus menangani bidang manajemen, Dr. dr. Nucki Nursjamsi Hidajat, M.Kes., SSp.OT(K)., FISQua sebagai anggota menangani bidang medis, dan Desmawati, S.Kp., MARS sebagai anggota menangani bidang keperawatan.
Dihari pertama Direktur RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid dr. Kusnanto Saidi, MARS mempresentasikan profil RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid dan Peningkatan Mutu & Keselamatan Pasien (PMKP) RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid.
Dihari kedua Plt. Wali Kota Bekasi Dr. Tri Adhianto memberikan dukungan penuh dalam kegiatan ini dengan hadir memenuhi undangan surveior yang terdapat dalam agenda penilian yaitu wawancara pemilik rumah sakit.
Dalam wawancaranya dengan surveior Plt. Wali Kota Bekasi mengungkapkan Pemerintah Kota Bekasi sangat berkomitmen dalam bidang kesehatan, salah satu program yang terus berjalan adalah pendataan warga masyarakat Kota Bekasi yang harus memiliki asuransi kesehatan (BPJS Kesehatan).
“Jadi bagi warga masyarakat Kota Bekasi yang tidak memiliki BPJS kesehatan, bahkan yang sudah memiliki namun menunggak sehingga tidak bisa digunakan BPJSnya ketika sakit Pemerintah Kota Bekasi hadir untuk mendaftarkan warga Kota Bekasi tersebut kedalam program PBI BPJS Kesehatan”, ungkapnya.
“Untuk memudahkan masyarakat di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid juga kami sediakan pegawai dari dinas terkait yaitu dari Disdukcapil dan Dinas Sosial membuka loket di sini, sehingga setelah dirawat di RSUD pasien sudah memiliki BPJS”, terangnya.
Sementara itu ketua surveior dr. Tini Sekarwati, MM., FISQua dalam exit conference mengungkapkan rasa bangganya terhadap RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid yang memiliki banyak sekali dokter sub spesialis konsulen, serta dukungan dari pemerintah yang luar biasa.
“Selama tiga hari saya menjadi surveior di RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid jika dilihat dari fasilitas serta sumber daya manusianya sungguh sangat luar biasa, saya kira RSUD ini sudah layak menjadi RSUD tipe A”, ungkapnya.
Dalam kegiatan ini RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid juga diuji simulasi code red (kebakaran) dari mulai penanganan kebakaran hingga evakuasi pasien dan code blue yaitu tindakan emergency terhadap orang yang membutuhkan pertolongan bantuan hidup dengan resusitasi jantung paru. (Oji-HPI).
More Stories
LAZ Al Kahfi dan Komunitas Relawan Kreatif sukses mengelar progam HAPUS TATO bacth 3 diikuti 70 peserta.
Soroti UU Omnibuslaw Kesehatan, ICMI minta keberpihakan pada kesehatan masyarakat.
KARS survei ke RSUD CAM Kota Bekasi yang sudah dua kali dapat akreditasi paripurna