KOTA BEKASI
FAKTAINTEGRITAS.ID : Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang pada tahun ini mencapai 78 tahun, diperingati dengan berbagai acara. Di TKIT AL JABAR, Duren Jaya, Bekasi Timur, peringatan HUT Kemerdekaan ini diadakan dengan cara yang agak berbeda. Bukan saja ada perlombaan untuk para murid, tapi juga diadakan perlombaan bagi para orangtua/wali murid dan para guru. Salah satu hal yang dilombakan bagi orangtua murid adalah pembuatan nasi tumpeng bertemakan HUT Kemerdekaan RI. Diselenggarakan di aula TKIT AL JABAR, pada hari Jum’at (18/08/2023)
Mpok Neneng Arfiani di daulat menjadi juri dalam lomba pembuatan nasi tumpeng dan lomba menghias madding bagi para guru dan murid-muridnya, sekaligus diminta memberikan taushiyah kepada para hadirin.
Dalam taushiyah singkat di acara tersebut, Mpok Neneng menyampaikan dua hal pokok untuk para orangtua/wali murid yang umumnya adalah para ibu. Berikut ini kami lampirkan tausyiah lengkap dalam bentuk tulisan semoga manfaatnya bisa lebih tersebar luas.
Pertama-tama saya sampaikan bahwa peringatan HUT Kemerdekaan RI dengan cara mengadakan perlombaan seperti yang sedang dilakukan itu adalah hal yang sangat baik. Namun saya meminta agar para ibu selalu mengingat bahwa ada perlombaan lain yang perlu dilakukan, yaitu berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan.
Istilah yang sering dipergunakan adalah “Fastabiqul Khairat”, mengacu kepada Surat Al Baqarah ayat 148,
وَلِكُلّٖ وِجۡهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَاۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ أَيۡنَ مَا تَكُونُواْ يَأۡتِ بِكُمُ ٱللَّهُ جَمِيعًاۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٖ قَدِيرٞ
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Amal kebaikan adalah hal yang perlu dilakukan selama kita masih hidup di dunia ini. Karena keberadaan kita di dunia adalah sebentar saja. Dan keberadaan kita di dunia ini sebenarnya merupakan kesempatan untuk menyiapkan bekal bagi kehidupan di akhirat kelak. Semakin banyak amal kebaikan kita, maka akan semakin besar bekal kita.
Hal kedua yang saya sampaikan adalah perlunya para ibu menyertakan seluruh anggota keluarga dalam fastabiqul khairat ini. Janganlah seorang ibu bersendirian dalam berlomba berbuat kebaikan.
Para ibu harus mau dan mampu mengajak seluruh anggota keluarga berbuat baik. Misalnya, pada saat ada kesempatan untuk bersedekah, maka para ibu perlu mengajak serta anak-anaknya untuk ikut bersedekah.
Ketika ada panggilan azan dari masjid untuk shalat, para ibu bisa mengingatkan suami agar shalat di masjid dan mengajak anak-anak untuk ikut serta bersama-sama shalat berjamaah di masjid.
Kebersamaan keluarga dalam berlomba-lomba berbuat kebaikan seperti ini merupakan sesuatu yang indah dan menyenangkan. Bayangkan saja, jika sudah terbiasa bersedekah bersama, shalat berjamaah bersama di masjid, lalu kita mendapat kesempatan, dipanggil Allah SWT untuk berhaji atau berumroh bersama sekeluarga. Tentu saja ini merupakan hal yang sangat indah, menyenangkan dan berkesan.
Apalagi jika amal ibadah kita diterima Allah SWT dan pada akhirnya kita berhasil masuk surga bersama-sama keluarga kita. Masya Allah. Inilah keadaan yang sangat kita dambakan.
Oleh karenanya, marilah kita semua bersemangat dalam berlomba-lomba berbuat kebaikan dan selalu mengajak keluarga kita dalam perlombaan ini.
Semoga Allah SWT akan memasukkan kita sekeluarga ke dalam surgaNya kelak. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin. (rilis/linov)
More Stories
KMI IKADI mengelar Touring & Camp di Qur’an Camp Ponpes ustad Amir Faisol Fath
Haryono hadiri sosialisasi program Ma’had Al Jamiah UIN Syekh Nurjati Cirebon
Ayuni Mirlina dan IPEMI Bekasiraya, diundang ke gedung DPR/MPR RI, ada apakah?