Kota Bekasi faktaintegritas.id : Minimnya jumlah tenaga pengajar di Kota Bekasi kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, menilai persoalan ini telah berlangsung selama bertahun-tahun tanpa solusi tuntas. Melalui pesan singkat pada Kamis (14/8), ia menegaskan bahwa kekurangan guru bukan sekadar masalah sementara, melainkan persoalan struktural yang membutuhkan penanganan serius.
Wildan menyayangkan minimnya terobosan dari pemerintah daerah, padahal anggaran Dinas Pendidikan (Disdik) mencapai Rp 1,8 triliun atau lebih dari 20 persen APBD. Ia mengungkapkan, penambahan guru baru hanya akan terjadi melalui seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) yang mulai aktif pada 2027. Sementara itu, pada 2026 tidak ada penambahan guru sama sekali.
Menurut Wildan, kebijakan yang menunda rekrutmen ke tahun berikutnya tanpa langkah cepat di tahun berjalan justru memperburuk situasi. Sebagai solusi darurat, ia mengusulkan peningkatan jumlah mahasiswa magang untuk mengajar di sekolah. Saat ini, jumlah mahasiswa magang baru sekitar 200 orang, jauh dari kebutuhan ideal yang ia perkirakan mencapai 1.000 orang. Penempatan mahasiswa ini, menurutnya, harus diprioritaskan di sekolah-sekolah yang paling membutuhkan.
Wildan menyebut, Disdik sudah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi seperti Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Islam 45 Bekasi (UNISMA), dan UIN untuk mengirim mahasiswa mengajar selama satu semester dengan opsi perpanjangan. Ia juga mendorong agar Pemerintah Kota Bekasi melibatkan berbagai pihak seperti BKPSDM, BPKAD, dan Wali Kota untuk mengupayakan tambahan kuota guru melalui skema nasional.
Adv/Humas Setwan DPRD Kota Bekasi