faktaintegritas.id – Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bekasi dan Bekasi Creative Hub menggelar event Bekasi Creative Capacity Building 2022, program pengembangan kapasitas bagi setiap insan kreatif bagi individu, komunitas dan seluruh pelaku ekonomi kreatif dalam membangun sektor ekonomi kreatif di Kota Bekasi.
Event ini merupakan sebuah program pelatihan berdurasi 2 hari untuk mengembangkan kapasitas individu, komunitas dan pelaku ekonomi kreatif Kota Bekasi, baik yang baru merintis maupun yang sudah mengembangkan.
Berikut 17 Subsektor Ekonomi Kreatif yang mengikuti event ini :
- Aplikasi
- Pengembangan Permainan
- Arsitektur
- Desain Interior
- Desain Komunikasi Visual (DKV)
- Desain Produk
- Fashion
- Film, Animasi, dan Video
- Fotografi
- Kerajinan Tangan (Kriya)
- Kuliner
- Musik
- Penerbitan
- Periklanan
- Seni Pertunjukkan
- Seni Rupa
- TV dan Radio
Bertempat di Griya Wulan Sari, Kota Bekasi, Tim FaktaTV hadir di hari pertama, pada Senin (29/08), yaitu pelatihan bagi para pebisnis pemula.
Plt. DISPARBUD Kota Bekasi, Deded Kusmayadi mengatakan “Yang pertama tadi saya sampaikan setelah hampir 2 tahun kita terpuruk dengan ekonomi yang memang bukan hanya kita tetapi global dengan adanya pandemi, tentu ada banyak para pengusaha, khususnya pengusaha-pengusaha dibidang kreatif yang terpuruk juga. Nah hari ini atas dasar kita punya kegiatan untuk bagaimana meningkatkan kapasitas dari pada pelaku ekonomi kreatif,” kata Deded.
“Harapan kedepan adalah kita dapat menumbuhkan para pengusaha khususnya dibidang ekonomi kreatif yang lebih baik, artinya baik disini tadi saya sampaikan yang pertama kita harus menumbuhkan bagaimana mentalnya (mental pengusaha) karena sama-sama kita ketahui usaha ekonomi kreatif ini usaha yang tidak bermodal besar, tapi bagaimana kita menumbuhkan ekonomi-ekonomi kreatif sehingga dengan modal yang tidak terlalu besar, tapi bagaimana bisa mengangat perekonomian dan perlu kita ingat, ekonomi kreatif ini lah yang bisa bertahan ditengah pandemi selama ini,” harap Deded.
Ditanya terkait perbedaan Ekonomi Krearif dengan UMKM, Deded menjelaskan “Mungkin kalo diliat perbedaannya UMKM itu lebih kepada pemasaran, Ekonomi Kreatif itu lebih kepada pengemasan, bagaimana peningkatan kualitas dari UMKM nya itu, apa produk itu sendiri kemudian bagaimana dibuat secara menarik, mungkin higienisnya juga. Kita lebih kepada bagaimana mengemas suatu produk yang dibuat oleh UMKM sehingga lebih menarik,” jelas Deded.
Ditanya terkait harapannya, Deded menjawab “Harapan kedepan untuk para ekonomi kreatif ini, jangan segan-segan terus berkreatif, pemerintah ada dan hadir bagaimana kita bisa mengangkat para pengusaha ekonomi kreatif ini lebih besar, lebih maju, lebih nasional bahkan lebih mendunia,” jawab Deded.
Ketua Bekasi Creative Hub yang juga Ketua Panitia, Abi Suntarai mengatakan “Alhamdulillah hari pertama adalah kelas pemula untuk teman-teman pelaku ekraf berjalan lancar dengan peserta kurang lebih 100 yang memang kita targetkan untuk kelas ekraf tingkat pemula dan yang baru merintis adapun rentang usia yang kita dapatkan cukup variatif dari usia SMA hingga usia lanjut, artinya disini sangatlah besar antusiasme dari warga Kota Bekasi untuk menjadi seorang Enterpreneurship dan berwirausaha,” kata Abi.
“Alhamdulillah kegiatan hari ini berjalan dengan lancar, kita lokasinya di Griya Wulan Sari kita adakan sejak pukul 8 pagi hingga 17 sore,” lanjutnya.
KABID Ekonomi Kreatif Kota Bekasi, Titin mengatakan “Insya Allah kita mengadakan pelatihan ekonomi kreatif itu 2 hari, hari pertama tanggal 29 hari Senin ini dengan peserta tingkat dasar, jadi mereka belum pernah bergabung dengan ekonomi kreatif ini Insya Allah rata-rata hampir seluruhnya 100 orang peserta ini dari peserta yang baru. Kita mengadakan pendaftarannya by Online,” kata Titin.
Ditanya terkait tema yang diusung, Titin menjawab “Tema yaitu pelatihan ekonomi kreatif menumbuh kembangkan pelaksanaan peningkatan kapasitas sumber daya manusia ekonomi kreatif dalam rangka lebih inovatif dan lebih kreatif lagi,” jawab Titin.
Nadia Abidin selaku Narasumber pada event ini, mengatakan “Pada hari ini kita sudah melakukan pelatihan yang berhubungan dengan ekonomi kreatif tingkat dasar, dimana para pesertanya ini berasal dari berbagai kalangan, mulai dari yang SMA, mahasiswa termasuk juga umum,” kata Nadia.
“Apa yang ingin kita dapat atau raih dari kegiatan ini, yaitu bagaimana caranya orang-orang bisa betul-betul menghasilkan produk dan jasa yang bernilai ekonomi kreatif dalam arti sesuatu itu bukan sesuatu yang standar, tetapi sesuatu yang unik, luar biasa, out of the box. Karena rata-rata orang saat ini mengaitkan UMKM dengan Ekonomi kreatif, padahal belum tentu UMKM itu ekonomi kreatif. Jadi harus memiliki nilai lebih dari segi kreasinya atau inovasinya,” sambungnya.
More Stories
IKMBS Siap Gelar Acara Buka Puasa Bersama & Santunan Korban Banjir
Remaja Islam Sunda Kelapa (RISKA) gelar tarhib Ramadhan 1446 H dengan Tabligh Akbar, Talkshow, dan dilengkapi Donor Darah
Komunitas pengusaha GENPRO chapter Jakarta, launching mentoring dan coaching bisnis bagi UMKM yg ingin naik level