Jakarta – Ketaatan terhadap protokol kesehatan (prokes) disorot di tengah kasus positif virus Corona atau COVID-19 di Indonesia yang kian meningkat. Provinsi mana yang paling taat prokes?
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 secara rutin memperbarui data monitoring kepatuhan prokes tingkat nasional. Berdasarkan data kepatuhan prokes di 34 provinsi per 13 Juni 2021, Satgas Penanganan COVID-19 mencatat terdapat 20 dari 34 provinsi dengan rata-rata kepatuhan menggunakan masker di bawah 85%. Data ini dihitung selama 7 hari terakhir.
Provinsi paling taat terhadap aturan penggunaan masker di Indonesia adalah Bali dengan 98,5%. Di posisi kedua paling taat ditempati Sulawesi Barat 97,9% dan posisi ketiga Kepulauan Riau 93,1%.
Sebaliknya, provinsi dengan kepatuhan memakai masker terendah adalah Maluku Utara dengan 11,6%. Diikuti Bengkulu 42,9% di posisi dua terendah dan Maluku 46,1% di posisi tiga terendah.
Bagaimana dengan DKI Jakarta?
Di Pulau Jawa dan Bali, DKI Jakarta menempati peringkat terendah kepatuhan menggunakan masker dengan 70,2%, diikuti Nusa Tenggara Barat (NTB) 70,8%, dan Jawa Timur 85,3%
Satgas Penanganan COVID-19 juga mencatat angka kepatuhan menjaga jarak. Secara nasional, Sulawesi Barat berada di peringkat pertama provinsi paling patuh dengan 99,4%, disusul Bali 96,4%, dan Kalimatan Barat 95,2%.
Sementara itu, untuk provinsi dengan kepatuhan menjaga jarak terendah adalah Maluku Utara 0,0%, diikuti Maluku 44,4%, dan Bengkulu 52,4%.
DKI Jakarta tercatat sebagai provinsi dengan kepatuhan menjaga jarak terendah di Pulau Jawa dan Bali dengan angka 58,8%. Di posisi dua terendah ditempat NTB 81,7% dan ketiga terendah adalah NTT 82,4%.
Terkait rendahnya kesadaran prokes di Ibu Kota, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Widyastuti sebelumnya mengungkap kesadaran warga dalam menerapkan prokes COVID-19 mulai menurun. Widyastuti mengatakan salah satu penyebabnya ialah warga sudah mulai jenuh akan kondisi pandemi COVID-19.
nyebab lainnya, sebut Widyastuti, warga merasa aman karena telah divaksinasi COVID-19. Atas hal ini, Dinkes DKI berupaya menggencarkan sosialisasi penerapan prokes COVID-19.
“Ini yang harus campaign terus menerus, meski vaksinasi sudah dilakukan 2 kali tapi tetap prokes jadi sesuatu yang penting, yang terus menerus jadi budaya yang kita lakukan,” kata Widyastuti di YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/6).
Sumber: detik.com
More Stories
LAZ Al Kahfi dan Komunitas Relawan Kreatif sukses mengelar progam HAPUS TATO bacth 3 diikuti 70 peserta.
Soroti UU Omnibuslaw Kesehatan, ICMI minta keberpihakan pada kesehatan masyarakat.
KARS survei ke RSUD CAM Kota Bekasi yang sudah dua kali dapat akreditasi paripurna