faktaintegritas.id – Argentina pernah patah hati di Maracana. La Albiceleste menebusnya dengan cara terbaik: kembali ke sana dan menaklukkannya.
Nyaris tepat tujuh tahun lalu, yakni pada 13 Juli 2014, Argentina masuk ke lapangan stadion Maracana untuk menghadapi Jerman di final Piala Dunia 2014. Lionel Messi sudah mengapteni Argentina saat itu.
Pertandingan berjalan alot dan skor kacamata tak berubah sampai waktu normal habis. Laga pun dilanjutkan ke babak tambahan, waktu di mana Jerman memecahkan kebuntuan lewat Mario Goetze.
Buat Argentina, kegagalan di Maracana itu pada prosesnya mengawali sebuah rangkaian kekecewaan. Sebab mereka kemudian berturut-turut kandas di final Copa America pada dua tahun berikutnya (2015 dan 2016).
Setelah terhenti di babak 16 besar Piala Dunia 2018 dan finis ketiga di Copa America 2019, muncul anggapan bahwa Argentina memang kini tinggal menyisakan kejayaan masa lalu. Apalagi melihat sang megabintang, Messi, sudah semakin tua.
Tapi nasib bekerja dengan caranya sendiri. Saat tak terlalu diunggulkan dan digadang-gadang juara, Argentina malah bisa mengakhiri penantian gelarnya. Argentina juara Copa America 2021 setelah mengalahkan Brasil 1-0 di Maracana, Minggu (11/7) pagi WIB.
Inilah trofi mayor pertama Argentina sejak juara Copa America 1993, yang sudah berlalu 28 tahun. Bisa juara dan mengakhiri puasa gelar di Maracana niscaya menjadi sebuah penebusan yang boleh jadi bisa dikatakan hampir sempurna.
Memang bukan di ajang yang sama dengan tujuh tahun lalu (Piala Dunia), tapi kali ini Argentina menghadapi tuan rumah langsung. Tekanannya tentu berbeda, walaupun Maracana tak terbuka penuh untuk penonton.
Tapi setidaknya Argentina sudah menebus luka di Maracana dengan cara sebaik-baiknya: menghadapi tanpa sembunyi-sembunyi dan mengalahkannya.
Sumber: detik.com
More Stories
Kisah Perjuangan Andi Goten & Partner, sukses membangun bisnis GYM Modern bernama TRADEFIT.
Jaitsu M. Agniya, Atlet Futsal dari SMP Bani Taqwa Bekasi asal klub PCA Futsal siap berlaga di Liga Nusantara U15
Insiden di ISSOM 2024 perlu diinvestigasi, Ananda Mikola sarankan Toyota Gazoo Racing Indonesia ajukan banding