Buntut kegiatan tour ke Jogja biaya 1.5 juta, SMPN 1 TAMSEL digeruduk mahasiswa, Orangtua murid menghadang

FAKTAINTEGRITAS.ID : Buntut kegiatan study tour ke Jogja, yang sempat viral dalam sorotan media, sejumlah mahasiswa  yang menamakan diri Angkatan Mahasiswa Bekasi (Akamsi), geruduk  Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dengan dugaan korupsi dan pungli kepada orangtua murid, Selasa, (11/04/2023)

Para mahasiswa pengunjuk rasa menilai bahwa kegiatan study tour yang diadakan SMPN 1 Tambun Selatan pada 16 Maret 2023 ke Magelang dan Jogya, telah memberatkan para orang tua siswa dengan menarik biaya sebesar Rp 1,5 juta. Mahasiswa membentangkan spanduk bertuliskan “AKAMSI mengecam keras indikasi korupsi dan pungli”. Aksi unjuk raya sempat bersih tegang, karena dihadang oleh emak-emak orangtua murid SMPN 1 Tambun Selatan yang membela alamater Sekolah anak-anaknya dengan membentangkan poster bertuliskan “Happy ikut tour”

sebelumnya Humas SMPN 1 Tambun Selatan, Giyatna, pada hari kamis ( 6/4/2023) telah mempertemukan awak media  dengan ketua komitee dan orangtua murid, untuk mengklarifikasi dan menjelaskan bahwa kegiatan tour tersebut adalah atas inisiatif komitee dan orangtua.

Dalam pertemuan tersebut, Anisa selaku Kepala Sekolah dan juga selaku penanggung jawab SMPN 1 Tamsel tidak hadir diwakilakan oleh Humas, Giatna. sedangkan dari awak media, hadir ketua Rukun Jurnalis Nusantara (RJN), Hisar Padomoan bersama beberapa rekan media lainnya. dalam pertemuan tersebut, beberapa orang tua siswa tidak faham maksud dipertemukan dengan awak media, mereka hanya ikut saja arahan ketua komitte dan humas SMPN 1 Tamsel.

hal ini yang membuat awak media meradang, kepala sekolah tidak bertanggungjawab, dan humas sekolah memanfaatkan ketidaktahuan orangtua atas kasus ini.

“kami kecewa, karena dihadapkan dengan orangtua murid, yang banyak dari mereka tidak tahu permasalahan ini, pihak sekolah yang tidak bertanggungjawab, mau cuci tangan”. ungkap Hisar

lebih lanjut Hisar memaparkan “Kepala Sekolah seharusnya tahu, bahwa ada larangan kegiatan tour yang menggunakan dana dari orangtua sebagaimana termaktup dalam surat edaran Disdik no : 420/431/Disdik tahun 2020 poin ke 3, tapi anehnya pihak sekolah malah mengatakan bahwa acara tersebut adalah inisiatif komite dan orangtua atas biaya orangtua sendiri” imbuh Hisar.

“itulah sebabnya wajar jika mahasiswa, mengindikasikan adanya tindakan pungli kepada orangtua murid untuk ikut acara study tour dengan nominal Rp 1.5 Juta, yang berdasarkan surat Kadisdik, Dr H. Carwinda terkait kegiatan studytour dengan pembiayaan dari orangtua murid tidak dibenarkan” pungkas Hisar (5nov)