faktaintegritas.id – Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil mengembangkan teknologi alat penyimpanan vaksin COVID-19 yang diberi nama Smart Vaccine Tube.
Ketua tim peneliti, Muhammad Rizqiansyah, menjelaskan dalam pendistribusian, vaksin harus dijaga dengan suhu 2-8 derajat celcius sampai ke tempat dilaksanakannya vaksinasi. Vaksin juga didistribusikan ke daerah terpencil sehingga perlu waktu sampai berhari-hari.
“Tujuannya alat penyimpanan vaksin ini agar dapat mempercepat akselerasi program vaksin nasional terutama ke daerah terpencil,” ujarnya, Selasa (31/8/2021).
Bentuk alat ini kotak, ringan, dan dapat disandang layaknya tas. Pengembangan alat tersebut diketahui masuk dalam program PKM-KC yang berhasil mendapat pendanaan penuh dari Kemendikbud Ristek tahun 2021 ini.
“Harapannya jumlah target sasaran vaksinasi di Indonesia bisa tercapai dan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity) dalam waktu dekat sehingga semuanya bisa normal kembali,” kata Rizqi.
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi Universitas Gajah Mada (UGM) yang berhasil menemukan teknologi alat penyimpanan vaksin COVID-19.
“Saya mengapresiasi temuan teknologi tersebut. Kiprah perguruan tinggi sebagai mitra pemerintah ditunjukkan kampus UGM yang berinovasi mengembangkan alat penyimpanan vaksin COVID-19,” kata LaNyalla .
“Alat ini dapat digunakan untuk pendistribusian ke daerah-daerah terpencil dan kepulauan yang memerlukan waktu berhari-hari di dalam perjalanan,” lanjut LaNyalla
“Dengan temuan ini pemerintah akan dapat mempercepat akselerasi program vaksinasi dengan kemampuan menjangkau seluruh daerah,” ucap La Nyalla
More Stories
2 Tahun Mualaf,dr Richard Lee Ungkap Ayat Al Quran yang Bikin Hatinya Yakin: Mengubah Pandanganku
Inilah syarat, dan cara daftar mudik gratis BUMN tahun 2025
Mudik Gratis BUMN Kembali Digelar, Wujud Nyata Pelayanan BUMN untuk Masyarakat