Bekasi – Warga di Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, terpaksa turun tangan sendiri melakukan gotong royong normalisasi Kali Busa yang kian dangkal akibat sampah dan bangunan liar. Sementara itu, pemerintah daerah yang seharusnya bertindak tegas justru dinilai lamban merespons persoalan tersebut.
Puluhan warga bahu-membahu membersihkan aliran kali dan membuka akses jalan yang tertutup bangunan liar. Mereka menilai pembiaran yang dilakukan pemerintah hanya memperparah risiko banjir di musim hujan.
“Ini sudah darurat, kalau menunggu pemerintah turun, keburu banjir datang. Jadi kami gotong royong sendiri, padahal seharusnya ada tindakan dari aparat,” ujar Harry Sirad seoran1g warga,
Bangunan liar yang berdiri di bantaran Kali Busa dan bahu jalan menjadi sorotan tajam. Alih-alih ditertibkan, keberadaan bangunan itu justru makin marak, seolah mendapat pembiaran dari pihak berwenang. Warga menuding lemahnya pengawasan membuka peluang adanya permainan oknum.
“Jangan sampai masyarakat hanya dijadikan tameng, sementara pelanggar aturan dibiarkan. Kami berharap Gubernur Kang Dedi Mulyadi segera datang, dan harus tahu kondisi ini. Jangan biarkan warga bekerja sendiri tanpa dukungan pemerintah,” Imbuh Harry
Warga mendesak pemerintah daerah bersama instansi terkait segera turun ke lapangan, menertibkan bangunan liar, serta memastikan program normalisasi berjalan. Tanpa langkah nyata, normalisasi hanya akan menjadi jargon kosong sementara masyarakat menanggung dampak banjir dan rusaknya lingkungan.
