Anggota Komisi 3 DPRD Kota Bekasi, Abdul Muin Hafiedz, menyoroti tingginya angka permintaan penyertaan modal dari dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yakni PT Mitra Patriot (PTMP) dan Perumda Tirta Patriot. Menurutnya, usulan tersebut tidak realistis jika dibandingkan dengan kondisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bekasi saat ini.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) yang akrab disapa Bang Muin itu menyebut PAD Kota Bekasi baru terealisasi sekitar 42 persen atau Rp3 triliun dari target Rp7 triliun. Dengan kondisi tersebut, ia menilai perlu ada kajian matang terkait permintaan penyertaan modal dari kedua BUMD tersebut.
“Makanya kita (Komisi 3) meminta Dirut PTMP untuk membuat kajian dulu untuk apa saja modal tersebut. Begitupun dengan Perumda Tirta Patriot,” ujar Bang Muin, Kamis (20/8/2025).
Untuk Perumda Tirta Patriot, kata dia, angka yang diminta cukup besar yakni sebesar Rp90 miliar. Sementara kebutuhan Kota Bekasi di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan juga sedang membutuhkan anggaran yang tidak sedikit.
“Artinya sebetulnya yang pertama kita tuntut yakni pelayanan terhadap pelanggan lebih utama dari pendapatan. Namun karena itu perusahaan plat merah, tekanan untuk menghasilkan PAD juga cukup besar dari publik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Muin menyatakan persoalan ini akan dibahas lebih detail dalam rapat Badan Anggaran (Banggar). Beberapa anggota Komisi 3 yang juga duduk di Banggar disebutnya akan ikut mengawal pembahasan.
“Kalau saya lebih menekankan BUMD tersebut untuk lebih inovatif dan membuka ruang menggandeng pihak ketiga dalam mengelola perusahaan. Jadi tidak mengandalkan dana APBD saja,” tandasnya.
Sebagai informasi, PTMP dan Perumda Tirta Patriot saat ini tengah melobi Komisi 3 DPRD Kota Bekasi agar permohonan penyertaan modal dapat direkomendasikan. Namun, selain angka yang diminta cukup tinggi, kajian penggunaan modal juga belum jelas.
Untuk PTMP, kondisi dinilai lebih belum pasti. Dirut PTMP, David Hendradjit, sebelumnya menyebut modal Rp5 miliar itu untuk mengelola empat titik parkir. Namun, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto sempat menyatakan dana tersebut digunakan untuk membangkitkan kembali Bus Transpatriot. Belakangan, muncul wacana lain berupa pelelangan armada Bus Transpatriot yang hingga kini masih mangkrak.
Adv/Humas Setwan DPRD Kota Bekasi
