Peringatan Pertempuran Sasak Kapuk 29 November 1945 menjadi momentum refleksi atas pengorbanan para pejuang kemerdekaan. Anggota DPRD Kota Bekasi, Arif Rahman Hakim menyampaikan penghormatan mendalam kepada para syuhada, khususnya KH. Noer Alie, ulama pejuang yang menjadi simbol perlawanan rakyat Bekasi terhadap kolonialisme.
“Pertempuran Sasak Kapuk adalah bukti nyata keberanian rakyat Bekasi dalam mempertahankan kedaulatan. KH. Noer Alie telah menunjukkan semangat jihad fi sabilillah yang harus kita warisi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hari ini,” kata Arif Rahman Hakim usai mengikuti kegiatan tabur bunga di lokasi pertempuran.
Ia menekankan, generasi muda perlu memahami sejarah perjuangan lokal sebagai bagian dari identitas kebangsaan. “Jangan sampai perjuangan mereka hanya sekadar nama jalan atau monumen. Semangat itu harus kita aktualisasikan melalui kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa, terutama Kota Bekasi,” jelasnya.
Kegiatan tabur bunga turut dihadiri Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, anggota DPRD, tokoh masyarakat, unsur pemerintah daerah, pelajar, serta organisasi kepemudaan. Kehadiran berbagai elemen ini memperlihatkan komitmen bersama dalam menjaga nilai-nilai perjuangan.
Arif Rahman Hakim juga mendorong agar peristiwa Sasak Kapuk masuk lebih kuat dalam pendidikan sejarah lokal. “KH. Noer Alie telah memberi teladan tentang persatuan agama dan nasionalisme dalam perjuangan. Kita wajib memastikan warisan ini tetap terjaga di tengah perubahan zaman,” pungkasnya
Adv/Humas Setwan DPRD Kota Bekasi
